Selasa, 26 Februari 2013

{Review} Orange Girl

Judul : Orange Girl
Penulis : Jostein Gaarder
Rate : 4/5

 (dari Goodreads, saya lebih suka cover versi luarnya)

Georg berumur 15 tahun ketika menerima surat dari ayahnya yang telah meninggal waktu Georg berumur 4. Ayah Georg yang dahulu telah mengetahui bahwa umurnya sudah tak lama lagi, menulis surat kepada anak lelaki yang entah, mengingatnya atau tidak. Ayah Georg telah mengatur agar surat itu dibaca Georg diwaktu yang tepat.

Momen pembacaan surat itu sangat sakral untuknya, Georg membacanya sendirian, di kamarnya yang terkunci rapat. Tapi ternyata Ayahnya menulis kisah di surat itu, sebuah cerita cinta yang manis bak dongeng, cerita bersama seseorang yang ia panggil Gadis Jeruk.

Gadis Jeruk itu menarik perhatiannya diawal perjumpaan, dengan anorak tua, sekantong penuh jeruk, dan paras eloknya. Kisah Gadis Jeruk itu pun membawa Georg kepada satu pertanyaan penting yang dipaparkan Ayahnya di akhir cerita.

Buku ini adalah salah satu buku yang berpengaruh bagi saya. Jostein Gaarder memasukkan poin-poin filosofi sederhana tapi penuh makna. Membaca Gadis Jeruk, ditemani hujan deras yang mengguyur merupakan suatu pengalaman yang sakral :P. Saya seolah dibawa ke dunia lain, dunia dengan rasa yang biru. Tidak banyak penulis yang bisa mengubah ide simpel menjadi bahan bacaan yang menyegarkan, tapi Mr.Gaarder sukses mewujudkan hal itu.

Karakternya juga cukup loveable. Saya suka Jan Olav, dengan pikiran mbulet nya. Saya tergelak sendiri membaca analisis-analisisnya akan suatu hal. Jan Olav mungkin adalah salah satu dari sedikit orang dewasa yang menggunakan imajinasinya.

Saya juga hampir tertipu dengan identitas asli si Gadis Jeruk. Sukses untuk penulis yang membuat saya masih tercengang dan berpikir, ketika cerita sudah berakhir.