Gambar dari sini |
Judul
: Corat-coret di Toilet
Penulis
: Eka Kurniawan
Penerbit
: Gramedia Pustaka Utama
Tahun
terbit : 2014
Jumlah
halaman : 125 halaman
***
Corat-coret di Toilet merupakan
kumpulan cerpen karya penulis dari Lelaki Harimau dan Cantik itu Luka, Eka
Kurniawan. Buku ini berisi 12 cerpen, diantara 12 cerpen itu ada satu cerpen
yang berbau toilet (:p).
Buku ini memuat cerpen dengan
judul-judul berikut :
1. Peter
Pan ~ Bukan
tentang Peter Pan, bocah kanak-kanak yang menolak tumbuh dewasa itu, temannya
Wendy itu… Bukan. Peter Pan ini adalah seorang pejuang revolusi yang beraksi
lewat kata-katanya. Sayang berjuta sayang, meski Peter Pan mengorbankan
hidupnya demi revolusi itu, kisahnya sendiri berakhir tragis.
2. Dongeng
Sebelum Bercinta
~ “Tapi kita tak akan bercinta sebelum dongengku
selesai”(hal.13)
Cerpen ini menggelitik perut
saya hahaha. Saya sempat bertanya-tanya kenapa Alamanda menolak bercinta dengan
suaminya –dengan jalan membacakan dongeng yang tak kunjung usai? Saya sempat
membuat kesimpulan perbuatan itu ia lakukan sebab ia tak mencintai suaminya.
Ternyata eh ternyata… Endingnya
bagus, tapi saya merasa seharusnya cerpen ini bisa lebih panjanggg. Saya suka
karakter Alamanda.
3. Corat-coret
di Toilet ~ berkisah tentang dinding toilet
beserta suara-suara jujur yang tertoreh di sana.
4. Teman
Kencan ~ Ada
beberapa kisah tragis/melas laki-laki
di kumcer ini. Salah satunya ada di Teman Kencan ini.
“Copot
topengmu”, katanya.
Aku
balas tertawa dan mengembalikan topeng di tempatnya.
“Kubilang
copot topengmu”, ia mengulangi.
“Sudah!”,
aku bingung.
Tawanya
yang manis kudengar lagi. “Maaf, aku lupa wajahmu sejelek topeng” (hal.36)
5. Rayuan
Dusta untuk Marietje ~
Cerita tanpa konflik (?) tentang tentara Belanda pada masa penjajahan Belanda
di Indonesia, nah tentara ini merindukan pacarnya, Marietje yang ada di Belanda
sana.
“…,terutama
untuk Marietje tersayang yang sudah tak berjerawat dan sedikit agak pintar” (hal.47)
6. Hikayat
Si Orang Gila
~ kisah ini adalah satu dari beberapa kisah dalam Corat-coret di Toilet yang
terkadang menelusup masuk ke pikiran ketika saya sibuk, membuat saya berpikir
kembali tentang nasibnya. Masalahnya adalah kisah si orang gila ini begitu
realistis. Saya tak pernah menyadari sebelumnya, bahwa menjalani peran orang
gila ini lebih ‘pedih’ daripada menjalani peran seorang penjahat atau pelacur.
Orang gila seperti penonton untuk kehidupan-kehidupan di sekitarnya, padahal ia
berada dalam panggung yang sama. Kehadirannya begitu tersisih dan baginya
kesempatan adalah satu hal yang sangat mahal…
7. Si
Cantik yang Tak Boleh Keluar Malam ~
Cukup banyak loh, cerita tentang perempuan di sini, selain kisah Alamanda tadi.
Ada scene yang agak mirip juga
berkaitan dengan penolakan dan laki-laki. :p .
8. Siapa
Kirim Aku Bunga? ~
Bisa dikatakan, cerpen ini yang paling sulit untuk saya pahami. Oh mungkin
karena otak saya yang masih kecil :V
9. Tertangkapnya
Si Bandit Kecil Pencuri Roti ~ Pilu,
pedih, perih. Pesan yang dibawa cerpen ini menurut saya adalah, bahwasanya tiap
orang punya alasan-alasan tersendiri akan tiap perbuatannya. Dan kadang,
orang-orang bisa menjadi begitu egois dan tidak peduli. Cerpen ini salah satu
yang paling saya ingat.
10.Kisah dari
Seorang Kawan ~
Persaingan antara pedagang ‘kecil’ dan besar di pasar. Ketamakan. Beras. Mahasiswa.
Oh kumcer ini sangat berbau apa ya? 1998? Im
not good in history lesson.
11.Dewi
Amor ~ Tentang
cinta yang bertepuk sebelah tangan. Melasnya
lelaki.
12.Kandang
Babi ~ Entah
bagaimana cerpen ini mengingatkan saya pada video lagu End of Me nya A Day To
Remember. Kesan yang saya dapat adalah melakukan hal-hal yang sama, terbuai
pada kebiasaan buruk, mengingatkan saya tentang betapa sulitnya untuk berhenti
melakukan pola hidup / kebiasaan buruk.
***
Kesimpulan
:
Saya mencium bau pemberontakan,
protes sosial, realita yang tragis dalam Peter
Pan, Corat-coret di Toilet, Siapa Kirim Aku Bunga, Tertangkapnya Si Bandit Kecil Pencuri Roti,
Kisah
dari Seorang Kawan, Hikayat Si Orang
Gila, dan Kandang Babi.
Saya mencium kegetiran. Mengapa
begitu banyak (banyak itu lebih dari satu :p) tokoh lelaki yang diberi peran
begitu melas ? Apalagi dalam Teman Kencan atau Dewi Amor, nasib melas
diinjak-injak perempuan itu seperti dialami oleh lelaki jelek. Yah, kebanyakan wanita memang seperti itu, apalagi di
zamannya Ganteng-ganteng Sering Gila ini. Melasnya
laki-laki itu ‘dibalas’ dengan memelaskan
perempuan. Seperti Alamanda yang pernah ditolak dalam Dongeng Sebelum Bercinta dan Si Cantik yang Tak Boleh Keluar Malam. Bau sindiran juga dibalaskan
lelaki pada sosok Marietje dalam Rayuan
Dusta untuk Marietje.
Sebenarnya dari bau-bau karya
dari seorang penulis, kita sebagai pembaca bisa mengetahui isu atau topik apa
yang penting dan menarik minat penulis. Sehingga secara tak langsung pembaca
bisa mempelajari pemikiran serta argumen penulis dalam karya-karyanya. Nah,
kumcer ini buku kedua dari Eka Kurniawan yang saya baca. Dan membaca buku-buku
beliau merupakan satu pengalaman berharga.
4 bintang untuk toilet dan
kandang babi yang bau!
***
Melas adalah Bahasa Jawa yang berarti membuat kasihan, membuat orang lain iba, saya tidak menemukan padanan kata yang cocok dalam Bahasa Indonesia. Rasanya kurang bombastis, kurang seru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar